Pendahuluan
Museum Mesir di Tahrir Square, Kairo, selama lebih dari satu abad menjadi garda terdepan dalam memperkenalkan keagungan peradaban Mesir Kuno kepada dunia. Bangunan ikonik berwarna merah muda ini menyimpan koleksi terbesar peninggalan Firaun, dengan dua mahakarya yang paling dikenali: Topeng Emas Tutankhamun yang memesona dan Ruang Mumi yang misterius. Keduanya bukan sekadar artefak, melainkan jendela langsung untuk memahami keyakinan, seni, dan upaya bangsa Mesir Kuno dalam mencapai kehidupan abadi.
Museum Mesir dan Mahakarya yang Dihimpunnya
Museum Mesir, sering disebut Museum Kairo, adalah rumah bagi lebih dari 120,000 barang antik, menjadikannya koleksi barang antik Mesir terbesar di dunia . Meski banyak koleksi utamanya telah dipindahkan, museum ini tetap menjadi monumen sejarah itu sendiri.
- Topeng Emas Tutankhamun: Sebelum dipindahkan, topeng ini adalah pusaka paling ikonik di museum. Dibuat dari emas 22 karat seberat 10.23 kg, topeng ini menutupi kepala mumi Firaun muda tersebut . Matu yang terbuat dari obsidian dan batu kuarsa, serta hiasan yang menggunakan lapis lazuli, carnelian, dan pirus menjadikannya simbol puncak keterampilan pengrajin Mesir Kuno . Topeng ini berfungsi sebagai pelindung spiritual, dengan mantra dari Kitab Kematian yang tertulis di punggungnya untuk memastikan pengenalan dan kebangkitan jiwa raja di alam baka .
- Ruang Mumi Kerajaan: Museum Mesir sebelumnya menjadi tempat peristirahatan bagi puluhan mumi Firaun. Namun, dalam sebuah prosesi kenegaraan yang spektakuler pada tahun 2021, 22 mumi kerajaan, termasuk mumi Ramses II dan Ratu Hatshepsut, dipindahkan dengan hati-hati ke National Museum of Egyptian Civilization (NMEC) di Kairo Lama . Pemindahan ini dilakukan untuk kondisi penyimpanan dan pameran yang lebih baik. Meski demikian, sejarah ruang mumi di Museum Tahrir tetap menjadi bagian penting dari narasinya.
Pendiri dan Arsitek
Museum ini adalah buah pemikiran Auguste Mariette, seorang Egyptologist Prancis yang mendirikan Dinasti Baru Barang Antik Mesir . Bangunan ikonik di Tahrir Square ini dirancang oleh arsitek Prancis Marcel Dourgnon melalui kompetisi desain internasional . Museum secara resmi dibuka untuk umum pada 15 November 1902 .
Sang Penemu Harta Karun: Howard Carter, seorang arkeolog Inggris, adalah orang yang bertanggung jawab atas penemuan arkeologi terbesar pada tahun 1925. Pada tanggal 28 Oktober 1925, setelah bertahun-tahun menggali di Lembah Raja-Raja, tim Carter membuka peti mati terdalam dan untuk pertama kalinya dalam lebih dari 3.200 tahun, cahaya menerangi Topeng Emas Tutankhamun yang masih utuh .
Museum Mesir terletak di Tahrir Square, Cairo . Namun, lanskap museum di Mesir telah berubah dengan dibukanya Grand Egyptian Museum (GEM) yang megah, yang terletak di dataran tinggi dekat Piramida Giza .
Perpindahan Koleksi Utama:
- Topeng Emas Tutankhamun dan hampir seluruh koleksi 5.000 artefak dari makamnya kini telah dipindahkan dan dipajang di GEM .
- Mumi Kerajaan sekarang berada di National Museum of Egyptian Civilization (NMEC) .
- Museum Mesir di Tahrir tetap buka dan masih menyimpan sekitar 170,000 artefak, termasuk harta karun dari Yuya dan Thuya (nenek moyang Tutankhamun) dan topeng emas Raja Amenemope . Pemerintah Mesir berencana untuk mengisi ruang yang ditinggalkan oleh koleksi Tutankhamun dengan pameran baru yang signifikan .
Linimasa Sejarah Museum Mesir
Linimasa berikut merangkum perjalanan panjang Museum Mesir:
- 1835: Pemerintah Mesir mendirikan museum pertama di dekat Taman Ezbekieh .
- 1858: Auguste Mariette mendirikan museum baru di Boulaq .
- 1902: Museum Mesir yang sekarang di Tahrir Square secara resmi dibuka .
- 1922: Howard Carter menemukan makam Tutankhamun .
- 1925: Topeng Emas ditemukan .
- 2011: Museum mengalami kerusakan selama revolusi, beberapa artefak dirusak dan dicuri, kemudian dipulihkan .
- 2021: 22 Mumi Kerajaan dipindahkan ke NMEC .
- 2025: Grand Egyptian Museum dibuka sepenuhnya, menampung koleksi Tutankhamun yang lengkap, termasuk Topeng Emas .
Signifikansi Sejarah dan Budaya
- Simbol Kekuatan dan Keabadian: Topeng Emas Tutankhamun lebih dari sekadar benda seni. Topeng ini mewakili keyakinan mendalam bangsa Mesir Kuno tentang kehidupan setelah kematian. Topeng ini memastikan bahwa jiwa Firaun akan mengenali tubuhnya dan mencapai status dewa di alam baka, sehingga menjamin keabadiannya . Ular kobra dan burung nasar di dahinya adalah simbol kekuasaannya atas Mesir Hulu dan Hilir .
- Warisan yang Terus Hidup: Museum Mesir di Tahrir adalah sebuah institusi yang bernilai sejarah. Sebagai salah satu museum terbesar di Afrika, bangunan ini sendiri adalah sebuah monumen . Meski telah kehilangan beberapa koleksi andalannya, museum ini terus memainkan peran penting dalam melestarikan dan memamerkan warisan Mesir yang tak ternilai, beralih dari menjadi satu-satunya tuan rumah menjadi bagian dari ekosistem museum yang lebih besar dan lebih khusus di Kairo.
Mengunjungi Museum Mesir di Tahrir:
- Meski tanpa Topeng Emas dan mumi kerajaan, museum ini masih penuh dengan keajaiban. Pengunjung dapat mengagumi koleksi lainnya, seperti harta karun dari Tanis, dan mengalami daya pikat bangunan bersejarah itu sendiri .
- Museum ini telah mengalami beberapa proyek pemugaran untuk mengembalikan kecemerlangan aslinya dan meningkatkan pengalaman pengunjung, termasuk pembaruan sistem pencahayaan .
Untuk melihat Topeng Emas Tutankhamun, pengunjung sekarang harus pergi ke Grand Egyptian Museum (GEM) . Di GEM, topeng tersebut dipajang sebagai bagian dari pameran lengkap dari makam Tutankhamun, yang menampilkan lebih dari 5.000 benda untuk pertama kalinya .
Pengalaman di GEM sangat modern dan imersif, memadukan artefak kuno dengan teknologi mutakhir, seperti tur realitas virtual dan layar interaktif .

Museum Mesir di Tahrir Square telah menjadi saksi bisu dari era keemasan Egyptology, menjadi penjaga keagungan Topeng Emas Tutankhamun dan mumi Firaun selama lebih dari satu abad. Meskipun saat ini terjadi pergeseran dengan berpindahnya koleksi utama ke museum yang lebih baru, warisan Museum Mesir tidaklah pudar. Sebaliknya, museum ini telah memulai babak baru, sementara Grand Egyptian Museum kini meneruskan estafet untuk menampilkan mahakarya seperti Topeng Emas dengan cara yang lebih spektakuler. Jelajah sejarah di Kairo kini menjadi perjalanan yang lebih kaya, merentang dari aula bersejarah Museum Tahrir hingga ke kemegahan futuristik GEM, memastikan bahwa harta karun Mesir Kuno terus menginspirasi kekaguman dunia.
Sumber Informasi
- The Gold Mask of Tutankhamun – Egypt Museum
- The Grand Egyptian Museum is opening in full – National Geographic
- Mask of Tutankhamun – Wikipedia
- Egyptian Museum – Wikipedia
- Tutankhamun Hall, Egyptian Museum, Cairo – Egypt Exploration Society
- I Saw Tut’s Treasures: First Look Inside the Grand Egyptian Museum – Ancient Egypt Alive
- King Tut gold mask to leave Cairo museum after nearly 100 years – Al-Monitor
- Grand Egyptian Museum – New King Tut Exhibition in 2025 – Egypt Time Travel
- Tutankhamun’s golden collection: Step inside the lavish life and death of a pharaoh – The National News
- A Virtual Tour through the Tutankhamun Collection at the Egyptian Museum – Ministry of Tourism and Antiquities
Cari layanan LA Umroh yang amanah ?
Temukan di MoslemTour.com, dengan pilihan paket dan harga yang kompetitif yang dapat di sesuaikan dengan kebutuhan grup anda, untuk informasi lebih lanjut tentang paket perjalanan dan Land Arrangement Haji & Umrah segera kunjungi webnya ya.
Cari tiket dan hotel dengan harga termurah ? temukan di mesin pencari tikethaji.com
